Pengendalian intern adalah metode-metode atau prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses bisnis untuk menjaga kekayaan perusahaan, memonitor keakuratan data keuangan serta mendorong efisiensi operasi, dan melaksanakan kebijakan manajemen (Zucconi, 1987). Sedangkan menurut Muljono (1992), pengendalian internal meliputi susunan organisasi dan semua cara dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk menjaga dan mengamankan harta miliknya, memeriksa kecermatan dan kebenaran data-data administrasi/keuangan, memajukan efisiensi kerja dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh top management.
Pengendalian internal di bank yang sudah menerapkan teknologi komputer dalam operasionalnya harus tercermin dalam aplikasi komputer yang digunakan tersebut. Masalahnya adalah bagaimana bentuk implementasi internal control yang memadai tersebut. Beberapa pedoman umum yang dapat diikuti, yaitu :
1.Adanya plan of organization yang dilengkapi dengan pemisahan wewenang dan tanggung jawab secara fungsional, yaitu :
a.Pemisahan fungsi penyimpanan dari asset dan fungsi akuntansi/administrasi
b.Pemisahan fungsi penyimpanan dan pejabat yang mempunyai wewenang dalam melaksanakan transkasi, misalnya pemisahan fungsi teller dengan pejabat yang mengotorisasi transaksi dengan nominal sangat besar
c.Pemisahan petugas operasional dengan fungsi administrasi
2.Adanya sistem pembagian wewenang yang memadai dalam setiap proses kegiatan
3.Adanya praktek-praktek kerja yang sehat dalam melaksanakan setiap tugas dan fungsi yang harus dilakukan oleh setiap tingkat manajemen dan oleh semua personalia di masing-masing bank
4.Adanya tingkat kualitas personil yang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
Jurnal Konvergensi PSAK ke IFRS
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar