Penggunaan teknologi computer dan komunikasi di bidang perbankan, pada satu sisi dapat meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, kualitas dan kecepatan pelayanan pada nasabah yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan bersaing bank tersebut. Sedangkan di sisi lain mengandung risiko potensial, yang apabila tidak diantisipasi dengan baik akan merugikan bank yang bersangkutan. Menurut Soepraptomo (1994), ada tiga jenis risiko yang dihadapi bank dalam penggunaan teknologi informasi dan komputer. Pertama, environment risk atau risiko yang berasal dari lingkungan intern dan ekstern bank yang meliputi faktor loyalitas staf dan kesadaran atas pengamanan. Kedua, operation risk atau risiko yang lahir akibat kegiatan operasional bank, sehingga semakin besar skala kegiatan yang dikomputerisasikan, maka semakin besar potensi kejahatan yang mungkin muncul. Ketiga, produk atau service risk yaitu risiko yang muncul karena bank melansir satu produk atau jasa.
Penggunaan teknologi sistem informasi (TSI) dalam melakukan pemrosesan data sangat berbeda dari sistem manual. Walaupun kedua sistem tersebut sama-sama dapat menimbulkan risiko, akan tetapi penggunaan TSI memiliki risiko yang lebih bersifat teknis dan khusus (Panduan Pengendalian Umum TSI-BI 1995), diantaranya adalah :
1. Risiko pada tahap perencanaan dan pengembangan sistem
Risiko pada tahap perencanaan dan pengembangan sistem terjadi bila orang-orang yang menggunakan sistem dan mengerti prosedur pemakaian aplikasi tidak dilibatkan, sehingga pada saat aplikasi diimplementasikan terjadi kesalahan-kesalahan prosedur operasional yang telah ada. Kebutuhan-kebutuhan end user tidak terpenuhi akibat tidak diikutsertakan dalam tahap perencanaan pembuatan aplikasi.
Tahapan perencanaan tidak menggunakan standar perancangan sistem sehingga aliran informasi dan kebutuhan sistem tidak terpenuhi
2. Risiko kekeliruan pada tahap pengoperasian
Tidak adanya panduan pemakaian sistem (user manual system) dan tidak ada pesan kesalahan dalam pemakaian sistem, sehingga informasi akhir tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
3. Risiko akses oleh pihak yang tidak berwenang
Pembatasan pemakaian sistem aplikasi setiap pemakaian sistem dan pencegahan akses bagi yang tidak berwenang
4. Risiko kerugian akibat terhentinya operasi TSI secara total atau sementara sehingga mengganggu kelancaran operasional bank.
Risiko ini terjadi bila salah satu bagian dari TSI tidak mendukung seperti hardware, software, sistem aplikasi, data dan sarana pendukung operasional mengalami gangguan. Misalkan kerusakan server sehingga sistem aplikasi perbankan tidak dapat digunakan
5. Risiko kehilangan / kerusakan data
Risiko kehilangan / kerusakan data yang berakibat bank tidak dapat beroperasi.
Jurnal Konvergensi PSAK ke IFRS
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar