Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Selasa, 01 Juni 2010

Prinsip Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pa-sar atau sekuritas di masa depan dengan mempelajari grafik dari aksi pasar di masa lalu de-ngan mempertimbangkan harga pasar instrumen dan minat atas instrumen tersebut (Cah-yono, 2001: 9). Analisis teknikal adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, kontrak berjangka (future contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan lainnya (Wijaya, 2006: 64). Secara singkat, analisis teknikal dapat dikatakan sebagai analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis (Sulistiawan dan Liliana, 2007: 4).

PRINSIP DAN DASAR PEMIKIRAN

Tiga asumsi atau anggapan dasar yang dipakai dalam analisis teknikal adalah (Sulisti-awan dan Liliana, 2007: 5):

1. Market price discounts everything
Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa sangat berpengaruh terhadap harga saham. Kejadian atau peristiwa tersebut akan tercermin pada harga sahamnya se-cara seketika. Suatu pasar sekuritas dikatakan akan semakin efisien jika semua informasi semakin cepat diserap oleh pasar dan tidak ada halangan bagi semua pelaku pasar untuk mengakses informasi tersebut.

2. Price moves in trend
Prinsip dasar berikutnya dalam penggunaan analisis teknikal adalah bahwa jangan per-nah mengambil keputusan transaksi yang melawan tren harga yang sedang berlangsung. Karena pengguna analisis percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar saham, maka tren tersebut menunjukkan sikap para pelaku pasar atau investor atas sua-tu harga saham. Pahami tren yang ada terlebih dahulu dan ikuti ke mana tren tersebut akan bergerak agar bisa memanfaatkan pergerakan harga pasar tersebut untuk mening-katkan hasil investasi.


3. History repeats itself
Data historis dapat digunakan untuk memprediksi data atau harga saham di masa men-datang. Hal ini diyakini oleh pengguna analisis teknikal mengingat adanya faktor psiko-logis para pelaku pasar yang secara umum bersifat konstan. Maksudnya adalah bahwa manusia cenderung bereaksi terhadap sesuatu dengan cara yang sama, sehingga segala sesuatu yang pernah terjadi pada masa lalu akan mempunyai dampak yang sama atas kejadian yang sama pada masa sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar