Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Minggu, 22 November 2009

Bank Mandiri Bakal Terbitkan Obligasi Subordinasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Mandiri akan menerbitkan obligasi subordinasi rupiah sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun pada akhir Triwulan IV 2009. Obligasi tersebut berjangka waktu tujuh tahun yang telah mendapat peringkat idAA+ (double A plus) dari Pefindo yang merupakan rating tertinggi untuk obligasi subordinasi.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Thomas Arifin dalam rilis yang diterima Persda, Minggu (8/11), mengatakan penerbitan obligasi subordinasi itu bertujuan untuk meningkatkan permodalan dan menambah struktur dana jangka panjang Bank Mandiri. Selain itu, juga kelak mampu memperkuat ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. Adapun melalui penerbitan obligasi tersebut Bank Mandiri juga akan lebih siap dalam menghadapi penerapan beberapa regulasi yang baru di tahun 2010.

"Bank Mandiri ingin mempertahankan momentum pertumbuhan secara berkelanjutan (sustainable growth), untuk itu kami berinisiatif meningkatkan permodalan sehingga ruang gerak bank menjadi lebih fleksibel dalam menangkap peluang bisnis di masa mendatang," kata Thomas.

Disebutkannya, Bank Mandiri telah menunjuk 4 (empat) underwriter untuk menangani penerbitan Subdebt yaitu, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Securities serta beberapa profesi penunjang lainnya.

Thomas mengatakan, obligasi tersebut memiliki tingkat kupon tetap dengan mengambil acuan FR0030 ditambah premium dengan kisaran 100 sampai dengan 225 basis poin. Dengan menurunnya tingkat bunga, khususnya tingkat bunga deposito saat ini yang diperkirakan masih akan terus menurun dalam waktu dekat, maka penerbitan obligasi ini akan menjadi opsi investasi yang menarik.

"Institusi yang kuat dengan kinerja keuangan yang terus membaik, keunggulan bersaing sebagai bank terbesar di Indonesia, serta imbal hasil yang kompetitif tentunya menjadi pertimbangan utama untuk berinvestasi pada penerbitan obligasi subordinasi ini", paparnya.

Sepanjang 2009 perkembangan perekonomian global dan nasional semakin membaik dimana tingkat suku bunga menunjukkan trend penurunan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin stabil dan tingkat inflasi juga relatif terkendali. Seiring dengan membaiknya parameter makro ekonomi tersebut, industri perbankan nasional juga menunjukkan kondisi dan kinerja yang semakin menggembirakan.

Momentum perbaikan kondisi makro ekonomi tersebut menjadi landasan bagi Bank Mandiri untuk melanjutkan program transformasi dalam mencapai visinya menjadi Dominant Multispecialist Bank. Dengan program transformasi tersebut Bank Mandiri berhasil meningkatkan kinerja keuangan, pelayanan dan Good Corporate Government secara signifikan. Asset tumbuh dari Rp 318,7 triliun pada triwulan ketiga 2008 menjadi Rp 366,5 triliun pada triwulan ketiga 2009.

Bambang Setiawan, Direktur Corporate Secretary, Legal & Customer Care menambahkan, bahwa peningkatan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 15,7 persen sampai dengan September 2009 (year on year) menjadi Rp 188,3 triliun dengan rasio NPL gross 3,8 persen dan nett 0,85 persen.

Sementara itu, penghimpunan dana murah seperti Giro dan Tabungan Rp 143,8 mencapai Rp 169,1 triliun atau tumbuh 17,6 persen . Cost Efficiency Ratio membaik dari 42,8 persen menjadi sebesar 39,0 persen . Sedangkan laba bersih yang berhasil diraih sampai dengan September 2009 mencapai Rp 4,62 triliun, atau tumbuh 16,8 persen dari pencapaian periode yang sama pada 2008 yang tercatat sebesar Rp 3,95 triliun. Rasio kecukupan modal Bank Mandiri pada September 2009 tercatat di level 14,2 persen jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8 persen .

sumber : www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar