Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Tampilkan postingan dengan label new. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label new. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 April 2010

Petersaysdenim, dari Bandung untuk Dunia

Oleh DWI BAYU RADIUS

KOMPAS.com - Sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Peter Firmansyah terbiasa mengubek-ubek tumpukan baju di pedagang kaki lima. Kini, ia adalah pemilik usaha yang memproduksi busana yang sudah diekspor ke beberapa negara.

Tak butuh waktu relatif lama. Semua itu mampu dicapai Peter hanya dalam waktu 1,5 tahun sejak ia membuka usahanya pada November 2008. Kini, jins, kaus, dan topi yang menggunakan merek Petersaysdenim, bahkan dikenakan para personel kelompok musik di luar negeri.

Sejumlah kelompok musik itu seperti Of Mice & Man, We Shot The Moon, dan Before Their Eyes, dari Amerika Serikat, I am Committing A Sin, dan Silverstein dari Kanada, serta Not Called Jinx dari Jerman sudah mengenal produksi Peter. Para personel kelompok musik itu bertubi-tubi menyampaikan pujiannya dalam situs Petersaysdenim.

Pada situs-situs internet kelompok musik itu, label Petersaysdenim juga tercantum sebagai sponsor. Petersaysdenim pun bersanding dengan merek-merek kelas dunia yang menjadi sponsor, seperti Gibson, Fender, Peavey, dan Macbeth.

Peter memasang harga jins mulai Rp 385.000, topi mulai Rp 200.000, tas mulai Rp 235.000, dan kaus mulai Rp 200.000. Hasrat Peter terhadap busana bermutu tumbuh saat ia masih SMA. Peter yang lalu menjadi pegawai toko pada tahun 2003 kenal dengan banyak konsumennya dari kalangan berada dan sering kumpul-kumpul. Ia kerap melihat teman-temannya mengenakan busana mahal.

”Saya hanya bisa menahan keinginan punya baju bagus. Mereka juga sering ke kelab, mabuk, dan ngebut pakai mobil, tapi saya tidak ikutan. Lagi pula, duit dari mana,” ujarnya.

Peter melihat, mereka tampak bangga, bahkan sombong dengan baju, celana, dan sepatu yang mereka dipakai. Harga celana jins saja, misalnya, bisa Rp 3 juta. ”Perasaan bangga seperti itulah yang ingin saya munculkan kalau konsumen mengenakan busana produk saya,” ujarnya.

Peter kecil akrab dengan kemiskinan. Sewaktu masih kanak-kanak, perusahaan tempat ayahnya bekerja bangkrut sehingga ayahnya harus bekerja serabutan. Peter pun mengalami masa suram. Orangtuanya harus berutang untuk membeli makanan.

Pernah mereka tak mampu membeli beras sehingga keluarga Peter hanya bergantung pada belas kasihan kerabatnya. ”Waktu itu kondisi ekonomi keluarga sangat sulit. Saya masih duduk di bangku SMP Al Ma’soem, Kabupaten Bandung,” kata Peter.

Sewaktu masih SMA, Peter terbiasa pergi ke kawasan perdagangan pakaian di Cibadak, yang oleh warga Bandung di pelesetkan sebagai Cimol alias Cibadak Mall, Bandung. Di kawasan itu dia berupaya mendapatkan produk bermerek, tetapi murah. Cimol saat ini sudah tidak ada lagi. Dulu terkenal sebagai tempat menjajakan busana yang dijual dalam tumpukan.

Selepas SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Widyatama, Bandung. Namun, biaya masuk perguruan tinggi dirasakan sangat berat, hingga Rp 5 juta. Uang itu pemberian kakeknya sebelum wafat. Tetapi, tak sampai sebulan Peter memutuskan keluar karena kekurangan biaya. Ia berselisih dengan orangtuanya—perselisihan yang sempat disesali Peter—karena sudah menghabiskan biaya besar.

Mulai dari nol

Ia benar-benar memulai usahanya dari nol. Pendapatan selama menjadi pegawai toko disisihkan untuk mengumpulkan modal. Di sela-sela pekerjaannya, ia juga mengerjakan pesanan membuat busana. Dalam sebulan, Peter rata-rata membuat 100 potong jaket, sweter, atau kaus. Keuntungan yang diperoleh antara Rp 10.000- Rp 20.000 per potong.

”Gaji saya hanya sekitar Rp 1 juta per bulan, tetapi hasil dari pekerjaan sampingan bisa mencapai Rp 2 juta, he-he-he…,” kata Peter. Penghasilan sampingan itu ia dapatkan selama dua tahun waktu menjadi pegawai toko hingga 2005.

Pengalaman pahit juga pernah dialami Peter. Pada tahun 2008, misalnya, ia pernah ditipu temannya sendiri yang menyanggupi mengerjakan pesanan senilai Rp 14 juta. Pesanannya tak dikerjakan, sementara uang muka Rp 7 juta dibawa kabur. Pada 2007, Peter juga mengerjakan pesanan jins senilai Rp 30 juta, tetapi pemesan menolak membayar dengan alasan jins itu tak sesuai keinginannya.

”Akhirnya saya terpaksa nombok. Jins dijual murah daripada tidak jadi apa-apa. Tetapi, saya berusaha untuk tidak patah semangat,” ujarnya.

Belajar menjahit, memotong, dan membuat desain juga dilakukan sendiri. Sewaktu masih sekolah di SMA Negeri 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Peter juga sempat belajar menyablon. Ia berprinsip, siapa pun yang tahu cara membuat pakaian bisa dijadikan guru.

”Saya banyak belajar sejak lima tahun lalu saat sering keliling ke toko, pabrik, atau penjahit,” katanya. Ia juga banyak bertanya cara mengirim produk ke luar negeri. Proses ekspor dipelajari sendiri dengan bertanya ke agen-agen pengiriman paket.

Sejak 2007, Peter sudah sanggup membiayai pendidikan tiga adiknya. Seorang di antaranya sudah lulus dari perguruan tinggi dan bekerja. Peter bertekad mendorong dua adiknya yang lain untuk menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana. Ia, bahkan, bisa membelikan mobil untuk orangtuanya dan merenovasi rumah mereka di Jalan Padasuka, Bandung.

”Kerja keras dan doa orangtua, kedua faktor itulah yang mendorong saya bisa sukses. Saya memang ingin membuat senang orangtua,” katanya. Jika dananya sudah mencukupi, ia ingin orangtuanya juga bisa menunaikan ibadah haji.

Meski kuliahnya tak rampung, Peter kini sering mengisi seminar-seminar di kampus. Ia ingin memberikan semangat kepada mereka yang berniat membuka usaha. ”Mau anak kuli, buruh, atau petani, kalau punya keinginan dan bekerja keras, pasti ada jalan seperti saya menjalankan usaha ini,” ujarnya.

Merek Petersaysdenim berasal dari Peter Says Sorry, nama kelompok musik. Posisi Peter dalam kelompok musik itu sebagai vokalis. ”Saya sebenarnya bingung mencari nama. Ya, sudah karena saya menjual produk denim, nama mereknya jadi Petersaysdenim,” ujarnya tertawa.

Peter memanfaatkan fungsi jejaring sosial di internet, seperti Facebook, Twitter, dan surat elektronik untuk promosi dan berkomunikasi dengan pengguna Petersaysdenim. ”Juli nanti saya rencana mau ke Kanada untuk bisnis. Teman-teman musisi di sana mau ketemu,” katanya.

Akan tetapi, ajakan bertemu itu baru dipenuhi jika urusan bisnis selesai. Ajakan itu juga bukan main-main karena Peter diperbolehkan ikut berkeliling tur dengan bus khusus mereka. Personel kelompok musik lainnya menuturkan, jika sempat berkunjung ke Indonesia ia sangat ingin bertemu Peter. Ia melebarkan sayap bisnis untuk memperlihatkan eksistensi Petersaysdenim terhadap konsumen asing.

”Pokoknya, saya mau ’menjajah’ negara-negara lain. Saya ingin tunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Bandung, punya produk berkualitas,” ujarnya.

Ulasan : Sudah waktunya industri kreatif seperti Peter terus berkembang di Indonesia, menciptakan usaha sendiri dengan berwirausaha pada situasi saat ini merupakan pilihan yang cukup bijak. Peran serta semua pihak juga diperlukan agar semakin banyak kaum muda lain seperti Peter yang mampu menunjukkan kreasinya.

Control Environment

Lingkungan pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang merefleksikan seluruh sikap dari manajemen puncak, para direktur, dan pemilik dari suatu entitas mengenai pengendalian internal dan arti pentingnya bagi entitas itu. Untuk kepentingan pemahaman dan penilaian lingkungan kendali, yang berikut adalah subkomponen yang paling utama yang perlu dipertombangkan oleh auditor.

a. Integritas dan nilai etika ( integrity and ethical values )
Integritas dan nilai-nilai etika adalah produk dari standar tingkah laku dan etis suatu entitas dan bagaimana mereka mengkomunikasikan dan diperkuat dalam praktek. Mereka meliputi tindakan manajemen untuk memindahkan atau mengurangi insentif dan godaan yang mungkin membuat karyawan untuk terlibat dalam hal tidak jujur, tidak sah, atau tindakan tak pantas. Mereka juga meliputi komunikasi dari nilai-nilai entitas dan standar tingkah laku kepada karyawan melalui pernyataan kebijakan dan kode etik dan dengan contoh.

b. Komitmen terhadap kompetensi ( commitment to competence )
Kompetensi adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang mendefinisikan pekerjaan individual. Komitmen untuk kompetensi meliputi pertimbangan manajemen akan tingkat kompetensi untuk pekerjaan khusus dan bagaimana tingkat tersebut diterjemahkan ke dalam keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.

c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit
( Board of Directors or Audit Committee participation )
Dewan direksi yang efektif adalah tidak terikat pada manajemen, dan anggotanya dilibatkan dalam dan meneliti aktivitas manajemen. Dewan mendelegasikan tanggung jawab untuk pengendalian internal kepada manajemen dan dibebankan untuk menyediakan penilaian independen secara teratur dari pengendalian internal yang dibuat manajemen.

Sebagai tambahan, suatu dewan yang aktif dan obyektif dapat sering secara efektif mengurangi kemungkinan bahwa manajemen mengesampingkan kendali yang ada. Untuk membantu dewan dalam kekhilafannya, dewan menciptakan suatu komite audit yang dibebankan tanggung jawab untuk proses pelaporan keuangan. Komite audit juga bertanggung jawab untuk memelihara komunikasi yang berkelanjutan dengan auditor eksternal dan internal. Ini mengijinkan auditor dan para direktur untuk mendiskusikan berbagai hal yang mungkin berhubungan dengan hal-hal seperti integritas atau tindakan dari manajemen.

Independensi komite audit dari manajemen dan pengetahuan masalah pelaporan keuangan adalah faktor penentu yang penting dari kemampuan mereka untuk secara efektif mengevaluasi pengendalian internal dan lap.keuangan yang disiapkan oleh manajemen. Pertukaran yang utama ( NYSE, AMEX, dan NASDAQ) meminta perusahaan yang terdaftar itu mempunyai suatu komite audit yang seluruhnya dari para direktur independen yang terpelajar secara finansial. Banyak perusahaan keluarga juga menciptakan komite audit yang efektif, mengenali pentingnya pelaporan keuangan efektif dan kekhilafan pengendalian internal.

d. Filosofi dan gaya operasi manajemen
( management’s philosophy and operating style )
Manajemen, melalui aktivitasnya, menyediakan isyarat yang jelas kepada karyawan tentang pentingnya pengendalian internal.
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya (menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan)
Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan (Filosofi perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen)Memahami hal ini dan aspek serupa dari filosofi dan gaya operasional manajemen memberikan auditor suatu pengertian akan sikap manajemen tentang pengendalian internal.

e. Struktur organisasi (organizational structure)
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan (Desentralisasi maupun sentralisasi). Dengan memahami struktur organisatoris klien, auditor dapat mempelajari manajemen dan unsur-unsur fungsional dari bisnis itu dan merasakan bagaimana kendali diterapkan.

f. Pemberian otoritas dan tanggung jawab
(assigment of authority and responsibility)
Sebagai tambahan terhadap aspek komunikasi yang telah disebutkan, metode formal komunikasi tentang otoritas dan tanggung jawab dan berbagai hal yang terkait dengan pengendalian yang serupa adalah sama pentingnya. Kekuatan ini meliputi metode seperti memorandum dari manajemen puncak tentang pentingnya kendali dan berbagai hal yang terkait dengan pengendalian, organisatoris formal dan rencana operasional, dan gambaran tugas karyawan dan kebijakan yang terkait.

g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
(human resource policies and practices)
Aspek yang paling penting dari pengendalian internal adalah personil. Jika karyawan adalah orang yang kompeten dan bisa dipercaya, pengendalian lain bisa tidak ada dan lap.keuangan yang bisa diandalkan masih bisa dihasilkan. Secara jujur, orang-orang yang efisien bisa bekerja pada tingkat tinggi bahkan saat ada beberapa pengendalian lain yang mendukung mereka. Sekalipun ada banyak kendali yang lain, orang-orang yang tak jujur atau tidak cakap dapat mengurangi sistem hingga kacau balau. Walaupun personil barangkali terpercaya dan berkompeten, orang-orang mempunyai kekurangan tertentu.

Oleh karena pentingnya personil yang terpercaya dan kompeten dalam memberikan kendali yang efektif, metode di mana orang-orang dipekerjakan, dievaluasi, dilatih, dipromosikan, dan diberikan kompensasi adalah suatu bagian penting dari pengendalian internal.

Auditor memperoleh informasi ttg masing-masing subkomponen lingkungan kendali itu. Auditor kemudian menggunakan pemahaman ini sebagai dasar untuk menilai perilaku dan kesadaran manajemen dan direktur tentang pentingnya kendali. Sebagai contoh : auditor mungkin menentukan sifat alami dari sistem pembuatan anggaran klien sebagai bagian dari memahami rancangan lingkungan kendali. Pengoperasian sistem pembuatan anggaran kemudian bisa dievaluasi sebagian denganpemeriksaan personil pembuatan anggaran untuk menentukan prosedur dan menindaklanjuti perbedaan antara anggaran dan kenyataannya...

sumber :
Auditing dan Pelayanan Verifikasi
edisi kesembilan, jilid 1
Alvin A. Arens
Randal J. Elder
Mark S. Beasly

Laporan Keuangan Segmen

1. Desentralisasi Organisasi
Sebuah organisasi yang terdesentralisasi (decentralized organization), wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi. Di satu sisi ekstrem, organisasi yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada sisi ekstrem lainnya, di suatu organisasi yang sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang lebih rendah memiliki sedikit kebebasan untuk membuat suatu keputusan.

Desentralisasi yang efektif memerlukan adanya pelaporan tersegmen. Selain laporan laba rugi perusahaan secara keseluruhan, juga diperlukan laporan untuk masing-masing segmen organisasi. Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen.

Lebih tepat dikatakan bahwa laporan rugi laba konvensional menyajikan kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu secara komprehensif atau umum. Lebih dari itu dalam penyusunannya digunakan metode absorption atau full costing. Sedangkan laporan rugi laba segmen disusun dengan menggunakan perilaku biaya yang menghasilkan kinerja perusahaan secara detail untuk setiap segmen usaha. Untuk keperluan pengukuran kinerja manajer segmen lebih tepat digunakan laporan rugi laba segmen daripada laporan rugi laba konvensional.

Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No.5, yang
menjelaskan bahwa pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografi yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukkan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan.

Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan (1) yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen (2) dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan, dan (3) terdapat infomasi keuangan tersendiri. Beberapa segmen usaha dapat digabungkan jika segmen-segmen tersebut memiliki krakteristik ekonomis yang sama.

Segmen perusahaan diantaranya dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk-bentuk berikut :

a. Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa sejenis yang berbeda,terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan. Sebagai misal industi dapat dikelompokan menjadi industri perhotelan dan pariwisata industri transport, industri pertambangan, industri jasa professional dan lain-lain.

b. Segmen Geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok Negara dalam suatu wilayah geografis tertentu

Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah menyediakan informasi bagi para pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan.

diolah dari berbagai sumber

Laporan Keuangan Interim

Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim dapat disusun secara bulanan, triwulan, atau periode lainnya yang kurang dari setahun dan mencakup seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Secara konsepsual, laporan keuangan interim menyediakan informasi yang lebih tepat waktu tetapi kurang lengkap dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan.

Laporan keuangan interim:
o Harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahunan.
o Dapat disusun secara bulanan, triwulanan atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi seluruh komponen laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.

Pandangan tentang Laporan Interim
Terdapat dua pandangan :

• Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi dan menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara yang sama seperti pada periode tahunan

• Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral dengan periode tahunan.

Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan pandangan kedua yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan periode tahunan.
Unsur yang sama antara pelaporan keuangan interim dengan pelaporan keuangan tahunan adalah:
• Dasar pengakuan pendapatan
• Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada perubahan dalam standar akuntansi.
• Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai jangka pendek dan jangka panjang.

Penyajian Laporan Keuangan Interim
1. Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi dan saldo laba interim, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date).

2. Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Khusus untuk perusahaan tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

3. Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan keuangan interim, data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
a. pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa (termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih
b. data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan;
c. pendapatan dan beban musiman;
d. perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan;
e. pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak sering terjadi;
f. kewajiban kontinjensi;
g. perubahan akuntansi; dan
h. perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.

Selain itu, ada beberapa hal pula yang perlu diperhatikan dalam penyajian laporan keuangan interim :

1. Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah setiap penyesuaian yang terjadi yang berhubungan dengan periode sebelumnya sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode (retained earnings), kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara wajar. Informasi komparatif harus dinyatakan kembali, kecuali jika untuk melaksanakannya dianggap tidak praktis. Pengaruh perubahan akuntansi terhadap hasil keuangan untuk periode interim pada periode interim berikutnya harus diungkapkan .

2. Laporan keuangan interim terakhir, misalnya triwulan keempat tidak perlu disusun karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat digantikan dengan laporan keuangan tahunan. Dalam hal laporan keuangan interim triwulan keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan laporan keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari laporan keuangan interim triwulan keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.

Mandiri Berharap Segera Punya Cabang di China

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Bank Mandiri berharap kantor perwakilannya di Shanghai, China, bisa segera ditingkatkan statusnya menjadi kantor cabang. Dengan menjadi kantor cabang, Mandiri bisa menyediakan layanan perbankan yang lengkap, seperti menghimpun dana dan menyalurkan kredit, terutama untuk kegiatan perdagangan Indonesia-China.

”Kami merintis pembukaan kantor cabang di China sejak 2003 dengan langkah awal mendirikan kantor perwakilan. Namun, hingga kini otoritas perbankan China tidak memberi izin peningkatan status menjadi kantor cabang,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, Kamis (8/4) di Jakarta.

Karena itu, Agus menyambut baik kesepakatan Pemerintah Indonesia dan China dalam renegosiasi perdagangan bebas terkait ACFTA, yang salah satu butirnya adalah komitmen China memberikan izin pembukaan kantor cabang kepada Bank Mandiri.
Agus menjelaskan, sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tersebut, Bank Indonesia dan China Banking Regulatory Commision (CBRC) selaku otoritas perbankan China akan menandatangani perjanjian pengawasan bank lintas negara. Dengan perjanjian ini, BI bisa mengawasi cabang Mandiri di China bersama-sama dengan CBRC. CBRC pun bisa mengawasi cabang-cabang bank asal China yang beroperasi di Indonesia. Pemberian izin pendirian kantor cabang, kata Agus, kemungkinan akan diterima Mandiri setelah penandatanganan perjanjian tersebut.

Namun, berdasarkan aturan CBRC, selama dua tahun setelah menjadi kantor cabang, Mandiri hanya diperbolehkan bertransaksi menggunakan dollar AS. Padahal, kata Agus, pihaknya berkeinginan untuk juga bisa bertransaksi dalam mata uang China, yakni renmimbi, agar pasar yang digarap menjadi lebih besar.

Seharusnya, kata Agus, diterapkan asas resiprokal antara Indonesia dan China dalam kerja sama perbankan. Bank ICBC Indonesia, anak perusahaan ICBC China, tidak hanya bisa bertransaksi dalam rupiah, tetapi juga bisa membuka cabang di berbagai pelosok Indonesia.

Tak bagi dividen
Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) kemarin menyetujui tidak dibagikannya dividen dan mengangkat anggota direksi yang baru, yakni Arief Harris Tandjung dan Hadi Wibowo.
”Keputusan RUPS untuk tidak membagikan dividen dan membukukan laba bersih tahun 2009 sebagai laba ditahan mencerminkan komitmen dan konsistensi pemegang saham dalam mendukung dan memperkuat pertumbuhan bisnis BTPN ke depannya,” kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng.
Menurut Jerry, selama tahun 2009, penyaluran kredit BTPN tumbuh 51 persen, dana pihak ketiga tumbuh 63 persen, aset tumbuh 63 perssen, dan laba bersih tercatat Rp 420 miliar. (FAJ)

Ulasan : Dengan adanya kantor cabang Bank Mandiri kelak di China akan menimbulkan prospek yang baik ke depannya, tidak hanya untuk Bank Mandiri sendiri melainkan untuk dunia perbankan Indonesia.

Senin, 19 April 2010

Definisi Piutang

1. Mas’ud Machfoedz, 1999
Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun.

2. Efraim Ferdinan G, 1993
adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang atau jasa tertentu (aktiva) pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini.

Klasifikasi Piutang menurut IAI dlm PSAK No.9 Paragraf 07e:
- Pitang usaha
- Piutang lain-lain

Piutang usaha:
merupakan piutang akibat penjualan hasil bidang usaha utama perusahaan

Piutang lain-lain:
adalah piutang yang tidak berasal dari hasil bidang usaha utama perusahaan, seperti:
- Piutang bunga
- Piutang dividen
- Uang muka pegawai
- Uang muka perusahaan cabang/anak

Penilaian Piutang Usaha
Menyangkut masalah penentuan nilai piutang yang harus disajikan di dalam laporan keuangan, meliputi:
A. Pengakuan piutang mula-mula
B. Taksiran jumlah kerugian piutang
C. Piutang yang tidak sepenuhnya dikuasai perusahaan atau
piutang yang digunakan untuk mencari dana

A. Pengakuan Piutang Mula-mula
Ada tiga cara melakukan pengakuan penjualan yang berpengaruh terhadap pengakuan jumlah piutang mula-mula, yaitu:
i. Metode kotor
ii. Metode bersih
iii. Metode cadangan

i. Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan.

ii. Metode bersih, mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan potongan, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini diakui sebagai penghasilan lain-lain/di luar operasi

iii. Metode cadangan, mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tp penjualan diakui sebesar jumlah setelah dikurangi potongan. Selisihnya dicatat sebagai ‘Cadangan potongan penjualan’

B. Taksiran Jumlah Kerugian Piutang
Jumlah piutang yang disajikan dalam neraca hendaknya menunjukkan jumlah bersih yang diperkirakan dapat direalisir (Net realizable value). Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang mungkin tidak akan tertagih. Piutang yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian piutang.
Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang (Allowance for Bad Debt)

Ada 3 cara untuk menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang:
- Menggunakan analisis umur piutang (Aging Schedule)
- Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca
- Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu periode

HAK PEMEGANG SAHAM

HAK PEMEGANG SAHAM
(Transaksi Setelah Pendirian Perusahaan)

Transaksi yang dapat mengakibatkan perubahan di dalam
modal saham:

1. Emisi/Pengeluaran saham baru
2. Penarikan kembali saham yang beredar
3. Pertukaran saham yg beredar dg jenis saham yg berbeda

HAK BELI SAHAM
Yaitu hak yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham utk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hak Beli Saham ini biasanya dikeluarkan pada saat perusahaan mengadakan emisi saham

Hak Beli Saham dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk Sertifikat Hak Beli Saham/HBS (STOCK RIGHT). Untuk mendapatkan satu lembar stock right, seorang pemegang saham harus sudah mempunyai beberapa lembar saham sesuai ketentuan perusahaan.
Stock Right berisi ketentuan-ketentuan mengenai:
1. Jumlah Stock right yg diperlukan utk dapat membeli saham baru
2. Harga penawaran saham baru
3. Jangka waktu berlakunya stock right
4. Ketentuan yg berhubungan dgn cara penggunaan/pertukaran HBS

TREASURY STOCK

Yaitu saham perusahaan yang telah dikeluarkan dan kemudian ditarik kembali dari peredaran.

Tujuan menarik kembali saham yang sudah beredar:
1.Mengurangi pemilikan dari salah satu atau beberapa pemegang saham
2.Digunakan sebagai alat pelunasan utang/kewajiban finansial lainnya
3.Dibagikan sebagai deviden
4.Untuk menaikkan pendapatan per lembar saham
5.Untuk menaikkan harga per lembar saham
6.Untuk ditukarkan dgn surat berharga atau aktiva lain
7.Untuk dibagikan sebagai bonus atau dijual kembali kepada karyawan

CALLABLE STOCK
Yaitu saham yg sewaktu-waktu dapat dibatalkan/dilunasi/ditarik kembali dari peredaran secara formal atas kehendak perusahaan sendiri, yg sudah ditentukan sebelumnya, setelah tanggal tertentu yg ditetapkan. Apabila hal ini terjadi, biasanya kurs pelunasan saham itu telah ditetapkan sebelumnya. Besarnya kurs pelunasan mungkin sama atau lebih besar dari nilai nominalnya, tetapi umumnya ditetapkan di atas harga jual semula.
Saham yg seperti ini tidak boleh diklasifikasikan sebagai Treasury stock.
Pelunasan Callable stock disertai dgn penghapusan/penutupan saldo akun pembukuan yg bersangkutan. Selisih lebih harga pelunasan di atas harga jual semula, harus dibebankan kepada saldo laba ditahan (sebagai dividen likuidasi). Sedangkan selisih kurang harga pelunasan dari harga jual semula diperlakukan sebagai modal disetor (Agio Saham) yg berasal dari pelunasan saham. Apabila saham tsb adl saham prioritas dgn hak dividen yg kumulatif dan terdapat dividen menunggak, mk dividen menunggak tsb hrs dibayarkan bersama pd waktu pelunasan

CONVERTIBLE STOCK
Yaitu saham yg dapat ditukar dg saham yg lain atau obligasi dalam batas waktu dan rasio pertukaran yg telah ditentukan

STOCK SPLIT
1. Stock Split Ups
Yaitu perkecilan nilai unit saham dgn menerbitkan saham baru kpd para pemegang saham dlm jumlah lembar saham sebanyak kelipatan jumlah lembar saham yang lama, dengan nilai nominal yang sama.
Kebijakan ini biasanya ditempuh dengan tujuan:
- memperkecil nilai unit saham
- tidak mengubah perbandingan pemilikan saham
- menaikkan jumlah saham yg beredar
- mencapai distribusi saham kearah pasaran yg lebih luas
2. Stock Split Down
Yaitu perbesaran nilai unit saham dgn menerbitkan saham baru kpd para pemegang saham yg nilai nominalnya lebih besar dari nilai nominal yang lama (kelipatan nilai nominal saham yg lama).
Baik stock split ups/down keduanya tdk mengubah ‘modal statutair’ dan jg tdk mengakibatkan perubahan di dalam elemen2 dan komposisi hak para pemegang saham. Oleh sebab itu pencatatannya cukup dlm bentuk catatan memo ttg perubahan jml lb shm yg beredar dan nilai nominal setiap lb nya. Ttp apabila dikehendaki, diperkenankan utk menutup akun pembukuan ybs dg shm lama dan membuka akun pembukuan utk shm yg baru

Menterengnya Mantan Cleaning Service Ditjen Pajak

SURABAYA - Siswanto, salah satu tersangka yang terlibat kasus penggelapan pajak dengan cara pembuat validasi atau bukti pembayaran palsu ternyata royal terhadap warga sekitar rumahnya di Jalan Taman Pondok Legi IV/H-20 Waru Sidoarjo.

Pria kelahiran Surabaya 25 Januari 1975 ini, dikenal warga rumahnya sering memberikan bantuan. Misalnya, perihal pembangunan masjid, tanpa pikir panjang Siswanto, langsung menyumbang sebanyak Rp 75 Juta.

Tidak hanya itu, Siswanto bekas cleaning service Direktorat Pajak ini, juga sering memberangkatkan rombongan warga yang akan berziarah ke makam lima wali.
Salah satu warga, Yudi, yang ditemui di rumahnya mengatakan, Siswanto dikenal sebagai orang pajak, masih kata Yudi, jika ada kegiatan warga, dan adanya kekurangan dana, pasti meminta kepada Siswanto.

“Kalau pagi jarang ketemu orangnya, sebab di sini semuanya kerja, tapi kalau butuh dana untuk kampung sini ya tinggal minta saja,” ujar Yudi, ketika ditemui di Jalan Taman Pondok Legi, Waru Sidoarjo, Senin (19/4/2010).

Siswanto bertugas untuk membuat bukti penerimaan uang atau validasi. Untuk imbalannya, Siswanto sendiri mendapatkan 25 persen, apabila surat setoran pajak (SSP) senilai Rp100 juta, maka Siswanto mendapatkan Rp25 Juta.

Siswanto nampaknya memang bukan pemain baru. Sekira 5 tahun lalu tim gabungan Ditjen Pajak dan Unit Reserse Ekonomi Satreskrim Polwiltabes Surabaya membongkar sebuah sindikasi faktur pajak fiktif di kantor pelayanan pajak KPP Wonocolo Surabaya, yang ketika itu Siswanto bekerja sebagai cleaning service.

Siswanto telah merugikan negara dengan total hampir Rp5 miliiar rupiah. Siswanto mendapatkan vonis yang sangat ringan, dan hakim memberi sanksi hanya kurungan 5 bulan penjara saja.

Usai keluar dari bui, Siswanto justru bermain dengan mafia pajak, dan bertemu rekannya Enang Yahyo Untoro (38) yang juga berprofesi sebagai cleaning service di Direktorat Pajak.

Dari sini lah mantan cleaning service ini punya penghasilan yang melimpah. Warga sekitar rumah Siswanto, mengaku untuk berangkat ke luar rumah Siswanto menggunakan mobil jenis Kijang Innova.

Selain itu, dari hasil bermain pajak, itu Siswanto berangkat haji dan umrah sekaligus berturut-turut selama 2 tahun.

Ulasan : Hebat, Seorang mantan cleaning service di lingkungan Ditjen Pajak dapat leluasa mengacak-acak data pajak selama kurun waktu cukup lama dan memperkaya diri sendiri dari hasil haram. Sudah separah inikah keadaan negeri kita ?

Memang sulit untuk memberantas kejahatan seperti ini, untuk itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasi hal ini. Moralitas bangsa ini memang patut dipertanyakan.

Lagi, Pegawai Ditjen Pajak Selewengkan Rp 912 Juta

Senin, 19 April 2010 - 12:59 wib
Andina Meryani - Okezone
JAKARTA - Satu lagi kasus yang kembali mencoreng instansi Ditjen Pajak terjadi di Surabaya. Sekira Rp912 juta dana wajib pajak lenyap dan tidak masuk dalam setoran negara. Adapun inisial dari pegawai pajak tersebut yakni S.

Adapun modus yang dilakukan adalah wajib pajak baik perorangan maupun badan menitipkan pembayaran kewajiban pajaknya kepada konsultan pajak yang diberi kepercayaan.

Namun, pada kenyataannya tidak disetorkan ke kas negara melainkan diselewengkan, di mana konsultan tersebut membuatkan Surat Setoran Pajak (SSP) yang ternyata bodong.

Demikian disampaikan oleh Direktur Intelejen Ditjen Pajak Pontas Pane, saat konferensi pers di kantor Pusat Pajak, Jalan Jend Gatot Subroto, Jakarta, Senin (19/4/2010).

Menurutnya, terungkapnya kasus ini adalah sebagai suatu alert sistem di Ditjen Pajak yaitu account representatif wajib pajak ternyata belum membayar pajak yang seharusnya.

Adapun saat Account Representatif Ditjen Pajak menghubungi wajib pajak apakah sudah menyetor kewajibannya, tapi ternyata WP mengaku sudah disetor, setelah dicek di data base ternyata surat setoran pajak itu bermasalah.

"Sudah diselesaikan Polwiltabes Surabaya dan Ditjen pajak, saat ini sudah ditangani kepolisian dan sedang didalami," ujarnya.

Ditengarai pelaku berkedok sebagai Konsultan Pajak yang ternyata bodong tersebut berjumlah enam orang yang sedang diproses di kepolisian. Dia pun mengakui bahwa salah satu pelaku adalah orang dalam Ditjen Pajak yang bertugas di KPP Wonocolo.

"Kita kerja sama dengan kepolisian dan dimungkinkan memang melibatkan adanya orang dalam, untuk itu ya silakan saja diambil (kepolisian)," ujarnya.

Dia menyatakan bahwa proses penyelewengan ini adalah pidana dan bukan masalah administrasi pajak karena menyangkut penipuan. Adapun kasus ini terkait dengan laporan pajak 2008. Dia pun menjanjikan untuk terus meng-update temuan tersebut. "Nanti kita update lagi, yang jelas ini adalah temuan dari Account Representatives (AR) kami," tandasnya.(ade)

Ulasan : Kejahatan yang berhubungan dengan pajak mungkin bukan suatu hal baru di Indonesia. Ini hanyalah sebagian kecil kasus yang berhasil terungkap. Menurut saya, pengungkapan kejahatan seperti ini harus terus digalakkan sebagai upaya memberantas mafia pajak. Hukum di negara ini juga harus berjalan dengan baik, untuk mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pajak maupun lembaga hukum di negeri ini.

http://economy.okezone.com/read/2010/04/19/20/324086/lagi-pegawai-ditjen-pajak-selewengkan-rp912-juta