Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Jumat, 30 April 2010

Laporan Keuangan Segmen

1. Desentralisasi Organisasi
Sebuah organisasi yang terdesentralisasi (decentralized organization), wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi. Di satu sisi ekstrem, organisasi yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang memberikan kebebasan kepada manajer-manajer tingkat yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada sisi ekstrem lainnya, di suatu organisasi yang sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang lebih rendah memiliki sedikit kebebasan untuk membuat suatu keputusan.

Desentralisasi yang efektif memerlukan adanya pelaporan tersegmen. Selain laporan laba rugi perusahaan secara keseluruhan, juga diperlukan laporan untuk masing-masing segmen organisasi. Laporan Segmen adalah laporan rugi laba yang menyajikan informasi tentang laporan rugi laba untuk setiap segmen usaha. Dengan adanya laporan segmen maka akan diketahui bagaimana kinerja dari masing-masing segmen usaha tersebut. Output dari metode absorption berupa laporan rugi laba konvensional memberikan informasi untuk penyusunan laporan segmen, maksudnya laporan rugi laba konventional kita olah lagi dengan menggunakan analisa perilaku biaya yang menghasilkan laporan segmen.

Lebih tepat dikatakan bahwa laporan rugi laba konvensional menyajikan kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu secara komprehensif atau umum. Lebih dari itu dalam penyusunannya digunakan metode absorption atau full costing. Sedangkan laporan rugi laba segmen disusun dengan menggunakan perilaku biaya yang menghasilkan kinerja perusahaan secara detail untuk setiap segmen usaha. Untuk keperluan pengukuran kinerja manajer segmen lebih tepat digunakan laporan rugi laba segmen daripada laporan rugi laba konvensional.

Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No.5, yang
menjelaskan bahwa pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografi yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukkan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan.

Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan (1) yang terlibat dalam aktivitas usaha yang menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen (2) dimana hasil usahanya secara berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan, dan (3) terdapat infomasi keuangan tersendiri. Beberapa segmen usaha dapat digabungkan jika segmen-segmen tersebut memiliki krakteristik ekonomis yang sama.

Segmen perusahaan diantaranya dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk-bentuk berikut :

a. Segmen Industri adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa sejenis yang berbeda,terutama untuk para pelanggan di luar perusahaan. Sebagai misal industi dapat dikelompokan menjadi industri perhotelan dan pariwisata industri transport, industri pertambangan, industri jasa professional dan lain-lain.

b. Segmen Geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dan mempunyai usaha di suatu atau sekelompok Negara dalam suatu wilayah geografis tertentu

Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah menyediakan informasi bagi para pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan.

diolah dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar