Jumat, 12 Maret 2010 16:58 WIB Penulis : Asep Toha
JAKARTA--MI: PT Bank Mandiri Tbk membukukan outstanding kredit sektor perkebunan kelapa sawit hingga Rp23,6 triliun di 2009. Angka ini meningkat 24% dibandingkan periode sama tahun 2008 dengan porsi Rp15,6 triliun di kebun, industri pendukung Rp7,9 triliun, dan perdagangan Rp900 miliar.
Hal ini diungkap Senior Vice President Corporate Banking Agro Based Bank Mandiri Sunarso melalui siaran persnya, Jumat (12/3). Menurutnya, Bank Mandiri membuktikan komitmen mendorong pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berwawasan lingkungan. Hal ini dilakukan melalui pemantauan yang ketat terhadap penerapan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sebelum memberikan fasilitas pembiayaan.
"Sebelum memberikan fasilitas pembiayaan, terdapat Industry Acceptance Criteria perusahaan perkebunan kelapa sawit. Setiap perusahaan yang akan dibiayai Bank Mandiri harus mematuhi setiap peraturan pemerintah terkait lingkungan," jelas Sunarso.
Selanjutnya, Sunarso mengatakan bank akan melihat salah satu kualifikasi yang diterapkan oleh perusahaan tentang analisa dampak lingkungan. Selain itu, aspek pengelolaan lingkungan di internal perusahaan untuk penetapan rating yang menjadi acuan tingkat pricing atau suku bunga dan besarnya pembiayaan.
Sektor perkebunan kelapa sawit dan industri turunannya sangat potensial untuk terus tumbuh. Soalnya, kelapa sawit memiliki kelebihan dibanding komoditas minyak nabati sejenis seperti soyabean, rapeseed, dan minyak canola. Hal ini disebabkan jumlah produksi dalam satu tahun pada setiap hektar lahan lebih banyak.
"Selain itu, fungsi pengganti bahan bakar minyak bumi menjadikannya faktor pertimbangan industri kelapa sawit akan terus tumbuh. Terlebih, saat ini Indonesia telah menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan produksi mencapai 20 juta ton per tahun dan luasan areal mencapai 7 juta hektare," tutur Sunarso.
Selain komitmen pada korporasi di sektor kelapa sawit, Sunarso mengatakan Bank Mandiri mengincar sektor UMKM perkebunan di segmen ritel. Melalui mekanisme korporasi sebagai avalis pembiayaan petani. Bank Mandiri aktif menyalurkan pembiayaan melalui berbagai program termasuk program dari pemerintah seperti Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE), serta mendukung perkebunan plasma. (Toh/OL-04)
Jurnal Konvergensi PSAK ke IFRS
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar